” Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ” [16:97]
Sahabat Indonesia yang dimuliakan Allah SWT, terfikirkah oleh kita kapan kira-kira hidup kita berakhir ? besok ? lusa ? bulan depan ? tahun depan ? atau kapan ?, kalau sekiranya hari ini adalah akhir hayat kita, amal prestatif apa yang akan kita tinggalkan untuk Generasi kita kelak ? atau amal prestatif apa yang dapat kita andalkan agar kita sukses di masa kita dibangkitkan kembali kelak ?, untuk menjawab ini coba kita belajar dengan perilaku LEBAH berikut ini :
Pada suatu pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor burung elang sedang bermalas-malasan. Is beristirahat di dalam sebuah pohon yang berdaun cukup lebat. Selama beberapa hari, burung elang berulang kali hinggap di dalam pohon yang sama. Sebab, ia merasa tertarik mengamati kegiatan segerombolan lebah yang terlihat sibuk bekerja bersama-sama, membuat sarang yang berjuntai di dahan sebatang pohon.
Si elang tampak memperhatikan seekor lebah yang sebentar terbang hinggap di antara bunga-bunga hutan yang mekar, menghisap sari madunya, dan terbang kembali ke dalam memberikan sari madu ke sarangnya. Begitu seterusnya. Burung elang yang terus memperhatikan kelakuan lebah menjadi penasaran. Ia pun dengan tidak sabar menegur seekor lebah yang sedang terbang di dekatnya, “hai lebah kecil, kamu sibuk terbang dari satu bunga ke tempat sarangmu, memangnya apa yang sedang kamu kerjakan?”
Lebah pun menjawab, “aku dan kawan-kawan sedang membuat sarang”
Untuk apa kalian repot membuat sarang sebesar itu? Umur lebah kan sangat pendek. Sudahlah tidak perlu susah-susah bekerja, santai-santai saja dan nikmati kehidupanmu yang singkat itu,” ujar burung elang mencoba menasehati si lebah.
Mendengar nasihat itu, si lebah justru menjawab, “umurku memang tak sepanjang umurmu burung elang. Tapi, justru karena pendeknya waktu yang aku punya, aku tidak boleh menyia-nyiakannya. Aku harus bekerja giat dan rajin agar sarang kami bisa selesai sesingkat umur kami.”
“tapi untuk apa sarangmu harus diselesaikan cepat-cepat? Toh, kanu nanti segera mati, dan kalau mati, kamu pun tidak bisa menikmati sarang yang telah kamu buat dengan susah payah.” Tanya elang yang belum puas dengan jawaban si lebah.
“ha ha ha, tuan elang yang gagah dan berumur panjang, kasihan sekali cara berpikirmu. Justru umur kami yang sangat singkat inilah harus kami hargai dengan sungguh-sungguh. Kami memang makhluk kecil dan berumur pendek. Tetapi kami bangga dan bahagia karena bisa berarti bagi makhluk lain, yaitu dengan memberi semua hasil kerja keras yang telah kami lakukan seumur hidup kami. Itulah arti keberadaan kami,” ucap lebah kecil sambil terbang berlalu, tak mau menyia-nyiakan waktunya berbincang dengan elang.
Mendengar jawaban dan penjelasan lebah kecil, si burung elang terdiam tidak mampu berkata-kata lagi dengan kesombongan yang di banggakannya. Ternyata di balik penampilan makhluk yang kecil dan berumur pendek, kehidupan lebah itu pun memiliki arti tersendiri. Mereka bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk berbuat yang terbaik di masa hidupnya.
Sahabat, tahukah kita betapa kecilnya titik madu dan tepung sari yang dihasilkan oleh seekor lebah dengan sebegitu payahnya hinggap dari bunga satu ke bunga yang lain ? namun karena kerjasama yang baik sekelompok lebah itu serta kerja keras tanpa kenal lelah maka terbangunlah sarang yang berisikan madu dengan jumlah yang cukup banyak, lalu untuk apa dan siapa titik-titik madu dan sarang yang dihasilkannya itu ? apakah untuk dirinya sendiri ? ternyata hanya sedikit untuk dirinya dan keturunannya, bahkan yang paling banyak menikmati hasil kerja lebah tersebut adalah makhluk lain yang bukan golongan lebah, makhluk lain itu tidak lain adalah kita !!!
Sahabat, tidakkah kita sangat mampu meniru cara kerja lebah ? oleh itu jangan pernah malu dan meremehkan hal yang sedikit atau yang tersisa yang ada ditangan kita, jika yang sedikit yang tersisa ditangan kita itu kita sinergikan maka program atau proyek sebesar apapun akan mampu kita realisasikan dan akan menjadi Lahan Amal Sholeh yang akan dinikmati dan diambil manfaatnya oleh sekian banyak Generasi kita, maka sisa umur kita ini akan menjadi lebih berarti.
Total Tayangan Halaman
Senin, 29 November 2010
Kamis, 25 November 2010
Mengapa anak-anak itu begitu cerianya dengan hidup yang serba terbatas itu? Asal hari itu ketemu sesuap dua suap nasi dengan lauk apa adanya mereka sudah sangat bersyukur dan bergembira.
Tapi sebagian orang yang memiliki kekayaan yang melimpah malah selalu gelisah karena Selalu memikirkan kekayaannya itu, bagaimana mengamankannya, bagaimana mengembangkannya, bagaimana nanti mewariskannya dan segudang pemikiran terkuras untuk kekayaan-kekayaannya itu.
Padahal Allah SWT menunggu Pinjaman dan Ivestasi kita dengan janji yang pasti akan mengembalikannya dengan kembalian yang berlipat-lipat.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”. (QS. Al-Baqarah: 245)
---------------
Dikisahkan, ada seorang tukang sepatu. Meskipun kehidupannya sangat sederhana, tetapi dia tampak hidup santai dan bahagia. Ia mempunyai hobi menyanyi. Mulai dari pagi saat mandi, siang hari waktu bekerja, maupun malam hari, tak henti-hentinya dia menyanyi dengan riang dan gembira. Sementara, di sebelah rumahnya, tinggal seorang tuan tanah yang kaya raya. Meskipun dia memiliki banyak harta, tetapi hidupnya tidak bahagia, dia selalu merasa ketakutan orang mencuri hartanya. Karena ketakutannya itu, ketika malam tiba, dia sering tidak tertidur lelap.
Tiap pagi, dia mendengar suara menyanyi si tukang sepatu. Dia pun menjadi iri dan sedikit jengkel. “mengapa tukang sepatu bisa sebahagia itu, sedangkan aku mau tidur pun sulit. Alangkah baiknya kalau tidur bisa seperti makanan dan minuman, bisa di beli dengan uang, maka aku akan membayar berapapun untuk dapat tidur dengan nyenyak.”
Pada suatu hari, tuan tanah mengundang si tujang sepatu ke rumahnya, “ sobat, sebagai tukang sepatu, berapa pendapatanmu dalam sebulan?”
Tukang sepatu tersenyum menjawab, “ sebulan? Pendapatanku setiap hari saja tidak menentu, kadang ada kadang tidak. Setiap hari asal bisa makan sesuap nasi, aku sudah senang dan bersyukur.”
Penasaran si tuan tanah lanjut bertanya, “kalau begitu, bagaimana kamu bisa sebahagia itu?”
“asalkan setiap hari aku bisa makan, aku sudah puas. Aku tidak banyak berpikir, maka aku tidak perlu merasa susah,” jawab tukang sepatu.
Mendengar penuturan apa adanya dari tukang sepatu, si tuan tanah merasa tersentuh. Ia merasa mendapat pencerahan. Karena itu, ia pun menghadiahi si tukang sepatu dengan uang emas. “aku merasa mendapat sesuatu dengan apa yang menjadi pandangan hidupmu. Sebagai wujud rasa terima kasihku, ini aku hadiahi satu tael emas, simpanlah baik-baik, mungkin kelak engkau memerlukannya.” Kata tuan tanah seraya memberikan tael emas kepada si tukang sepatu.
Seumur hidup, belum pernah si tukang sepatu melihat uang sebanyak itu. Bahkan meskipun bekerja keras sampai mati pun, ia takkan bisa menabung uang sebanyak itu. Maka dia pun sangat berterima kasih, dan dengan gembira pulang ke rumahnya,
Sampai di rumah, ia menyimpan uang itu di tempat yang teraman menurut dirinya. Sejak saat itu, keceriaanya mendadak lenyap. Dia tidak pernah menyanyi lagi, selalu merasa ketakutan bila orang akan mencuri uangnya. Dia juga selalu mencurigai orang yang mendekatinya dan berpikir, jangan-janagn orang itu mau mengambil hartanya. Maka dia pun tidak lagi bisa tidur dengan nyenyak.
Setelah beberapa lama, tekanan batinnya mulai menjadi-jadi. Keceriaanya yang dulu, hilang sama sekali. Akhirnya, karena tidak tahan lagi, dia berlari ke rumah si tuan tanah. “sobat, tolong kembalikan nyanyian dan kebahagiaanku. Ambillah kembali uangmu.”
Setelah mengembalikan uang tael emas itu, si tukang sepatu pun bisa terlepas dari semua beban. Maka, ia pun bisa menyanyi lagi dengan riang gembira dan tidur lelap di malam hari.
Sahabat......, kehidupan para Yatim dan Dhu'afa baik yang masih dalam naungan keluarga ataupun yang hidup di Panti-Panti Sosail, Pesantren dan Rumah Yatim tidaklah sama dengan kehidupan para keluarga normal yang hidup berkecukupan, Bagi Keluarga Yatim dan Dhu'afa yang penting bagi mereka hari ini ada beras yang bisa dimasak, mereka bisa dan terbiasa makan dengan kerupuk saja atau lauk ikan asin saja, atau dengan sambal dan sayur saja adalah cukup bagi mereka.
Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Kekayann-Ku tidak akan pernah habis selamanya. Semakin banyak engkau berinfaq, sebanyak itu pula aku akan memberi rizki padamu. Seberapa pula tingkat kekirinmu sekadar itu pula Aku menahan rizkimu”.
Tapi sebagian orang yang memiliki kekayaan yang melimpah malah selalu gelisah karena Selalu memikirkan kekayaannya itu, bagaimana mengamankannya, bagaimana mengembangkannya, bagaimana nanti mewariskannya dan segudang pemikiran terkuras untuk kekayaan-kekayaannya itu.
Padahal Allah SWT menunggu Pinjaman dan Ivestasi kita dengan janji yang pasti akan mengembalikannya dengan kembalian yang berlipat-lipat.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”. (QS. Al-Baqarah: 245)
---------------
Dikisahkan, ada seorang tukang sepatu. Meskipun kehidupannya sangat sederhana, tetapi dia tampak hidup santai dan bahagia. Ia mempunyai hobi menyanyi. Mulai dari pagi saat mandi, siang hari waktu bekerja, maupun malam hari, tak henti-hentinya dia menyanyi dengan riang dan gembira. Sementara, di sebelah rumahnya, tinggal seorang tuan tanah yang kaya raya. Meskipun dia memiliki banyak harta, tetapi hidupnya tidak bahagia, dia selalu merasa ketakutan orang mencuri hartanya. Karena ketakutannya itu, ketika malam tiba, dia sering tidak tertidur lelap.
Tiap pagi, dia mendengar suara menyanyi si tukang sepatu. Dia pun menjadi iri dan sedikit jengkel. “mengapa tukang sepatu bisa sebahagia itu, sedangkan aku mau tidur pun sulit. Alangkah baiknya kalau tidur bisa seperti makanan dan minuman, bisa di beli dengan uang, maka aku akan membayar berapapun untuk dapat tidur dengan nyenyak.”
Pada suatu hari, tuan tanah mengundang si tujang sepatu ke rumahnya, “ sobat, sebagai tukang sepatu, berapa pendapatanmu dalam sebulan?”
Tukang sepatu tersenyum menjawab, “ sebulan? Pendapatanku setiap hari saja tidak menentu, kadang ada kadang tidak. Setiap hari asal bisa makan sesuap nasi, aku sudah senang dan bersyukur.”
Penasaran si tuan tanah lanjut bertanya, “kalau begitu, bagaimana kamu bisa sebahagia itu?”
“asalkan setiap hari aku bisa makan, aku sudah puas. Aku tidak banyak berpikir, maka aku tidak perlu merasa susah,” jawab tukang sepatu.
Mendengar penuturan apa adanya dari tukang sepatu, si tuan tanah merasa tersentuh. Ia merasa mendapat pencerahan. Karena itu, ia pun menghadiahi si tukang sepatu dengan uang emas. “aku merasa mendapat sesuatu dengan apa yang menjadi pandangan hidupmu. Sebagai wujud rasa terima kasihku, ini aku hadiahi satu tael emas, simpanlah baik-baik, mungkin kelak engkau memerlukannya.” Kata tuan tanah seraya memberikan tael emas kepada si tukang sepatu.
Seumur hidup, belum pernah si tukang sepatu melihat uang sebanyak itu. Bahkan meskipun bekerja keras sampai mati pun, ia takkan bisa menabung uang sebanyak itu. Maka dia pun sangat berterima kasih, dan dengan gembira pulang ke rumahnya,
Sampai di rumah, ia menyimpan uang itu di tempat yang teraman menurut dirinya. Sejak saat itu, keceriaanya mendadak lenyap. Dia tidak pernah menyanyi lagi, selalu merasa ketakutan bila orang akan mencuri uangnya. Dia juga selalu mencurigai orang yang mendekatinya dan berpikir, jangan-janagn orang itu mau mengambil hartanya. Maka dia pun tidak lagi bisa tidur dengan nyenyak.
Setelah beberapa lama, tekanan batinnya mulai menjadi-jadi. Keceriaanya yang dulu, hilang sama sekali. Akhirnya, karena tidak tahan lagi, dia berlari ke rumah si tuan tanah. “sobat, tolong kembalikan nyanyian dan kebahagiaanku. Ambillah kembali uangmu.”
Setelah mengembalikan uang tael emas itu, si tukang sepatu pun bisa terlepas dari semua beban. Maka, ia pun bisa menyanyi lagi dengan riang gembira dan tidur lelap di malam hari.
Sahabat......, kehidupan para Yatim dan Dhu'afa baik yang masih dalam naungan keluarga ataupun yang hidup di Panti-Panti Sosail, Pesantren dan Rumah Yatim tidaklah sama dengan kehidupan para keluarga normal yang hidup berkecukupan, Bagi Keluarga Yatim dan Dhu'afa yang penting bagi mereka hari ini ada beras yang bisa dimasak, mereka bisa dan terbiasa makan dengan kerupuk saja atau lauk ikan asin saja, atau dengan sambal dan sayur saja adalah cukup bagi mereka.
Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Kekayann-Ku tidak akan pernah habis selamanya. Semakin banyak engkau berinfaq, sebanyak itu pula aku akan memberi rizki padamu. Seberapa pula tingkat kekirinmu sekadar itu pula Aku menahan rizkimu”.
LIMA PERKARA
Assalamu'alaikum
Rosululloh Bersabda : " Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima lainnya; Mudamu sebelum tuamu, Sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu' ( H.R Al-Hakim & Al-baihaqi )
Berapa yang sehat tenang-tenang terhadap kematian
didatangi maut secara dadakan, setelah kelalaian
Dia tidak berkutik, ketika kematian datang tiba-tiba
melarikan diri atau mencegahnya dengan kekuatannya
lalu wanita-wanita bertutup kain hitam meratapinya
sedang yang berdo'a tidak didengar, meski suara ditinggikan
dia tambah dekat dari liang yang jadi peristirahatannya
dia berpisah dengan apa yang kemarin masih bersama
kematian tidak melepaskan sang kaya karena hartanya
dan tidak mengabaikan yang tak punya lagi membutuhkan.
Saudaraku,
kamu sekarang masih bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh saudaramu yang sudah menjadi penghuni kubur, karena itu pergunakanlah kesehatan dan waktu luangmu sebelum hari yang sangat menakutkan dan hari hisab.
Wassalamu'alaikum
Rosululloh Bersabda : " Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima lainnya; Mudamu sebelum tuamu, Sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu' ( H.R Al-Hakim & Al-baihaqi )
Berapa yang sehat tenang-tenang terhadap kematian
didatangi maut secara dadakan, setelah kelalaian
Dia tidak berkutik, ketika kematian datang tiba-tiba
melarikan diri atau mencegahnya dengan kekuatannya
lalu wanita-wanita bertutup kain hitam meratapinya
sedang yang berdo'a tidak didengar, meski suara ditinggikan
dia tambah dekat dari liang yang jadi peristirahatannya
dia berpisah dengan apa yang kemarin masih bersama
kematian tidak melepaskan sang kaya karena hartanya
dan tidak mengabaikan yang tak punya lagi membutuhkan.
Saudaraku,
kamu sekarang masih bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh saudaramu yang sudah menjadi penghuni kubur, karena itu pergunakanlah kesehatan dan waktu luangmu sebelum hari yang sangat menakutkan dan hari hisab.
Wassalamu'alaikum
Rabu, 24 November 2010
contoh perlaku anak kepada orang tua
Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Seorang anak kecil suka datang dan bermain-main setiap hari. Dia senang naik ke atas pohon, makan apel, tidur sejenak di bawah bayang-bayang pohon apel ... Ia mencintai pohon apel iu dan pohon itu senang bermain dengan dia. Waktu berlalu .......
Anak kecil itu sudah dewasa dan dia berhari-hari tidak lagi bermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih. "Ayo bermain dengan saya," pinta pohon apel itu.
" Aku bukan lagi seorang anak, saya tidak bermain di sekitar pohon lag" "Anak itu menjawab,
" Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya".
" Maaf, tapi saya tidak punya uang ..... tapi Anda bisa mengambil buah apel saya dan menjualnya. Maka Anda akan punya uang "Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua apel di pohon dan pergi dengan gembira. Anak itu tidak pernah kembali setelah ia mengambil buah apel. Pohon itu sedih.
Suatu hari anak itu kembali dan pohon itu sangat senang.
"Ayo bermain-main dengan saya" kata pohon apel.
"Saya tidak punya waktu untuk bermain. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Dapatkah Anda membantu saya?"
"Maaf tapi aku tidak punya rumah. Tetapi Anda dapat memotong cabang-cabang saya untuk membangun rumahmu."
Lalu, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting dari pohon dan pergi dengan gembira. Pohon itu senang melihatnya bahagia, tapi anak itu tidak pernah kembali sejak saat itu.
Pohon itu kesepian dan sedih. Suatu hari di musim panas, anak itu kembali dan pohon itu begitu gembira.
"Ayo bermain-main dengan saya!" kata pohon.
"Saya sangat sedih dan mulai tua. Saya ingin pergi berlayar untuk bersantai dengan diriku sendiri. Dapatkah kau memberiku perahu?" ... "Gunakan batang pohonku untuk membangun perahu. Anda dapat berlayar jauh dan menjadi bahagia."
Lalu anak itu memotong batang pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tak pernah muncul untuk waktu yang sangat panjang.
Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun.
"Maaf, anakku, tapi aku tidak punya apa-apa untuk Anda lagi. Tidak ada lagi apel untuk ananda. ..." kata pohon.
" Saya tidak punya gigi untuk menggigit "jawab anak itu.
" Tidak ada lagi batang bagi Anda untuk memanjat" .
"Saya terlalu tua untuk itu sekarang" kata anak itu.
"Saya benar-benar tak bisa memberikan apa-apa ..... satu-satunya yang tersisa adalah akar sekarat" kata pohon apel dengan air mata.
"Aku tidak membutuhkan banyak sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya lelah setelah sekian tahun." Anak itu menjawab.
"Bagus! Akar Pohon Tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat di situ."
"Ayo, ayo duduk bersama saya dan istirahat"
Anak itu duduk dan pohon itu sangat gembira dan tersenyum dengan air mata.
..........................
Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon adalah orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan Ibu dan Ayah ... Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka ... hanya datang kepada mereka ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita berada dalam kesulitan. Tidak peduli apa pun, orang tua akan selalu berada di sana dan memberikan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membuat Anda bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak laki-laki itu kejam kepada pohon tapi itu adalah bagaimana kita semua memperlakukan orang tua kita.
Anak kecil itu sudah dewasa dan dia berhari-hari tidak lagi bermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih. "Ayo bermain dengan saya," pinta pohon apel itu.
" Aku bukan lagi seorang anak, saya tidak bermain di sekitar pohon lag" "Anak itu menjawab,
" Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya".
" Maaf, tapi saya tidak punya uang ..... tapi Anda bisa mengambil buah apel saya dan menjualnya. Maka Anda akan punya uang "Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua apel di pohon dan pergi dengan gembira. Anak itu tidak pernah kembali setelah ia mengambil buah apel. Pohon itu sedih.
Suatu hari anak itu kembali dan pohon itu sangat senang.
"Ayo bermain-main dengan saya" kata pohon apel.
"Saya tidak punya waktu untuk bermain. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Dapatkah Anda membantu saya?"
"Maaf tapi aku tidak punya rumah. Tetapi Anda dapat memotong cabang-cabang saya untuk membangun rumahmu."
Lalu, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting dari pohon dan pergi dengan gembira. Pohon itu senang melihatnya bahagia, tapi anak itu tidak pernah kembali sejak saat itu.
Pohon itu kesepian dan sedih. Suatu hari di musim panas, anak itu kembali dan pohon itu begitu gembira.
"Ayo bermain-main dengan saya!" kata pohon.
"Saya sangat sedih dan mulai tua. Saya ingin pergi berlayar untuk bersantai dengan diriku sendiri. Dapatkah kau memberiku perahu?" ... "Gunakan batang pohonku untuk membangun perahu. Anda dapat berlayar jauh dan menjadi bahagia."
Lalu anak itu memotong batang pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tak pernah muncul untuk waktu yang sangat panjang.
Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun.
"Maaf, anakku, tapi aku tidak punya apa-apa untuk Anda lagi. Tidak ada lagi apel untuk ananda. ..." kata pohon.
" Saya tidak punya gigi untuk menggigit "jawab anak itu.
" Tidak ada lagi batang bagi Anda untuk memanjat" .
"Saya terlalu tua untuk itu sekarang" kata anak itu.
"Saya benar-benar tak bisa memberikan apa-apa ..... satu-satunya yang tersisa adalah akar sekarat" kata pohon apel dengan air mata.
"Aku tidak membutuhkan banyak sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya lelah setelah sekian tahun." Anak itu menjawab.
"Bagus! Akar Pohon Tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat di situ."
"Ayo, ayo duduk bersama saya dan istirahat"
Anak itu duduk dan pohon itu sangat gembira dan tersenyum dengan air mata.
..........................
Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon adalah orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan Ibu dan Ayah ... Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka ... hanya datang kepada mereka ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita berada dalam kesulitan. Tidak peduli apa pun, orang tua akan selalu berada di sana dan memberikan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membuat Anda bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak laki-laki itu kejam kepada pohon tapi itu adalah bagaimana kita semua memperlakukan orang tua kita.
Mencari Solusi yang Sederhana
Ini bagus , memang kadang-kadang kita disekolahkan tinggi-tinggi malah bikin kita jadi mikir yang susah-susah, padahal penyelesaiannya bisa jadi sangat mudah, naif, dan terkadang agak tolol. Heheheh........
Efisiensi adalah suatu hal yang penting di dalam dunia manajemen. Sebagai seorang anggota tim yang baik, kita memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam membawa tim kita mencapai tujuan bersama, tetapi juga tanggung jawab dalam mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi. Tetapi seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.
Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini:
1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan ! segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir ten! tang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda . Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.
2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka
tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawa! h titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?.Mereka menggunakan pensil!.
3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu
tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatian! nya dari pekerjaan"menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".
................................................................................................
Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.
"Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa. Tetapi bila kita melihat pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya."
Efisiensi adalah suatu hal yang penting di dalam dunia manajemen. Sebagai seorang anggota tim yang baik, kita memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam membawa tim kita mencapai tujuan bersama, tetapi juga tanggung jawab dalam mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi. Tetapi seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.
Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini:
1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan ! segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir ten! tang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda . Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.
2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka
tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawa! h titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?.Mereka menggunakan pensil!.
3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu
tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatian! nya dari pekerjaan"menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".
................................................................................................
Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.
"Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa. Tetapi bila kita melihat pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya."
SERBA GRATIS ITU TAK MENDIDIK
‘ Barang siapa yang mengerjakan lebih dari apa yang dibayarkan kepadanya suatu saat akan menerima lebih dari apa yang ia kerjakan.”
Ada sebuah cerita tentang seorang raja yang suatu hari memanggil penasihatnya. Raja itu meminta kepada sang penasihat untuk menuliskan kebijakan-kebijakan pada zaman itu agar bias dibaca oleh generasi mendatang.
Setelah beberapa waktu, si penasihat datang menghadap Raja dengan membawa beberapa jilid kebijakan yang sudah ditulisnya. Setelah membacanya, sang Raja berpendapat bahwa kebijakan itu terlalu banyak dan rakyat pasti tidak bersedia membacanya.
Sang penasihat memperbaiki tulisannya dan kembali menghadap Raja dengan satu jilid. Komentar Raja masih sama, “Terlalu banyak!”
Penasihat itu pun kembali memperbaiki kebijakannya. Setelah selesai, ia datang kepada Raja untuk membacakan satu kalimat penting. “Tidak ada makan siang gratis,” katanya.
Raja mengangguk sambil berkata. “satu kalimat kebijakan itu sudah cukup untuk dibaca oleh generasi yang akan datang.” Rupanya mental Cuma-Cuma saat itu sudah sedemikian parahnya.
Pepatah lama mengatakan bahwa ada suatu harga yang harus dibayar untuk apa pun yang anda inginkan. Saya teringat beberapa tahun lalu, ketika saya memutuskan menjadi seorang penulis. Saya harus membayar impian saya tersebut dengan menghabiskan waktu berjam-jam didepan computer, menyediakan banyak waktu untuk menulis dan mengetik naskah, serta mencari data-data dan berpikir keras untuk menemukan sebuah inspirasi yang sesuai dengan buku yang saya tulis itu.
Tidak ada yang Cuma-cuma di dunia ini, termasuk untuk sebuah cita-cita. Anda harus berjuang dan berusaha sekeras-kerasnya untuk mencapainya. Ingatlah bahwa semakin besar harga yang anda bayar’ semakin besar pula hasil yang akan anda dapatkan. Jika bersedia melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan orang lain, kita akan memdapatkan sesuatu yang tidak akan didapat oleh orang lain. Jika bersedia mempersiapkan sesuatu lebih dari orang lain, seperti rencana yang lebih matang dan bekerja lebih keras dari yang dilakukan orang lain, kita akan mendapatkan penghargaan yang tidak didapatkan orang lain.
Pengalaman ketika anak-anak asuh kita, kita berikan sesuatu dengan cuma-cuma begitu saja maka barang tersebut dipastikan tidak akan pernah awet, mereka seenaknya saja menelantarkan barang tersebut bahkan membuangnya. tetapi ketika kita berikan sesuatu tetapi harus ada upaya untuk mendapatkannya maka barang tersebut akan menjadi kebaggaan tersendiri. misalnya : " Anak-anak akan dibagikan seragam Taek Wondoo tetapi i seragam itu bisa kalian peroleh di Rumah Ustad Aly di Tasikmalaya, kalian harus mengambilnya dengan lari atau jalan kaki dari Pesantren ini ( Manonjaya) ke Tasikmalaya yag jaraknya 5 km PP (10 Km), perginya kalian pakai baju biasa pulangnya sudah harus pakai seragam dan tidak boleh ada seorangpun yag membawa uang", maka dipastikan seragam itu akan awet dan menjadi kenangan tersendiri.
Atau misalnya lagi, Bagi para anak asuh yang siap dikirim ke Lembaga Bahasa Asing selama 1 tahun gratis wajib ketika pulang membawa teman satu lembaganya minimal 5 orang dan wajib mengajar adik-adiknya minimal 10 anak sampai bisa.maka dipastikan ketika ia dikirim akan merasakan tanggungjawab dan belajar dengan penuh kesungguhan karena sebuah penghargaan atas dirinya.
hal-hal semacam ini juga layak kita terapkan untuk anak-anak kita agar dia tumbuh dewasa tidak manja, bertanggungjawab dan mandiri.
PUASA ARAFAH HARI SENIN
Mahkamah Agung Saudi Arabiya telah mengumumkan, Sabtu (6/11) sore, bahwa awal bulan Dzul Hijjah jatuh pada hari Ahad (7/11). Keputusan ini diambil berdasarkan ru'yatul hilal (melihat bulan). Demikian dilansir Islammemo.cc (6/11).
Berdasarkan keterangan dari Mahkamah, pada Sabtu sore kemarin Mahkamah Agung mengadakan pertemuan di Riyadh dan menetapkan bahwa malam Ahad adalah awal dari bulan Dzul Hijjah 1431 H, berdasarkan kalender Umul Qura.
Melalui kantor berita Saudi, Mahkamah Tinggi Agung juga telah mengumumkan mengenai hal ini. Dalam pengumumannya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa keputusan ini berlaku bagi seluruh umat Islam secara umum.
Mahkamah Agung Saudi Arabiya telah mengumumkan, Sabtu (6/11) sore, bahwa awal bulan Dzul Hijjah jatuh pada hari Ahad (7/11). Dengan demikian, berarti wukuf di Arafah bagi yang haji dan Puasa Arafah bagi yang tidak haji jatuh pada hari Senin tanggal 9 Dzul Hijjah 1431 bertepatan pada tanggal 15 November 2010. Dan Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzul Hijjah 1431, jatuh pada tanggal 16 November 2010 hari Selasa.
Ada sebuah cerita tentang seorang raja yang suatu hari memanggil penasihatnya. Raja itu meminta kepada sang penasihat untuk menuliskan kebijakan-kebijakan pada zaman itu agar bias dibaca oleh generasi mendatang.
Setelah beberapa waktu, si penasihat datang menghadap Raja dengan membawa beberapa jilid kebijakan yang sudah ditulisnya. Setelah membacanya, sang Raja berpendapat bahwa kebijakan itu terlalu banyak dan rakyat pasti tidak bersedia membacanya.
Sang penasihat memperbaiki tulisannya dan kembali menghadap Raja dengan satu jilid. Komentar Raja masih sama, “Terlalu banyak!”
Penasihat itu pun kembali memperbaiki kebijakannya. Setelah selesai, ia datang kepada Raja untuk membacakan satu kalimat penting. “Tidak ada makan siang gratis,” katanya.
Raja mengangguk sambil berkata. “satu kalimat kebijakan itu sudah cukup untuk dibaca oleh generasi yang akan datang.” Rupanya mental Cuma-Cuma saat itu sudah sedemikian parahnya.
Pepatah lama mengatakan bahwa ada suatu harga yang harus dibayar untuk apa pun yang anda inginkan. Saya teringat beberapa tahun lalu, ketika saya memutuskan menjadi seorang penulis. Saya harus membayar impian saya tersebut dengan menghabiskan waktu berjam-jam didepan computer, menyediakan banyak waktu untuk menulis dan mengetik naskah, serta mencari data-data dan berpikir keras untuk menemukan sebuah inspirasi yang sesuai dengan buku yang saya tulis itu.
Tidak ada yang Cuma-cuma di dunia ini, termasuk untuk sebuah cita-cita. Anda harus berjuang dan berusaha sekeras-kerasnya untuk mencapainya. Ingatlah bahwa semakin besar harga yang anda bayar’ semakin besar pula hasil yang akan anda dapatkan. Jika bersedia melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan orang lain, kita akan memdapatkan sesuatu yang tidak akan didapat oleh orang lain. Jika bersedia mempersiapkan sesuatu lebih dari orang lain, seperti rencana yang lebih matang dan bekerja lebih keras dari yang dilakukan orang lain, kita akan mendapatkan penghargaan yang tidak didapatkan orang lain.
Pengalaman ketika anak-anak asuh kita, kita berikan sesuatu dengan cuma-cuma begitu saja maka barang tersebut dipastikan tidak akan pernah awet, mereka seenaknya saja menelantarkan barang tersebut bahkan membuangnya. tetapi ketika kita berikan sesuatu tetapi harus ada upaya untuk mendapatkannya maka barang tersebut akan menjadi kebaggaan tersendiri. misalnya : " Anak-anak akan dibagikan seragam Taek Wondoo tetapi i seragam itu bisa kalian peroleh di Rumah Ustad Aly di Tasikmalaya, kalian harus mengambilnya dengan lari atau jalan kaki dari Pesantren ini ( Manonjaya) ke Tasikmalaya yag jaraknya 5 km PP (10 Km), perginya kalian pakai baju biasa pulangnya sudah harus pakai seragam dan tidak boleh ada seorangpun yag membawa uang", maka dipastikan seragam itu akan awet dan menjadi kenangan tersendiri.
Atau misalnya lagi, Bagi para anak asuh yang siap dikirim ke Lembaga Bahasa Asing selama 1 tahun gratis wajib ketika pulang membawa teman satu lembaganya minimal 5 orang dan wajib mengajar adik-adiknya minimal 10 anak sampai bisa.maka dipastikan ketika ia dikirim akan merasakan tanggungjawab dan belajar dengan penuh kesungguhan karena sebuah penghargaan atas dirinya.
hal-hal semacam ini juga layak kita terapkan untuk anak-anak kita agar dia tumbuh dewasa tidak manja, bertanggungjawab dan mandiri.
PUASA ARAFAH HARI SENIN
Mahkamah Agung Saudi Arabiya telah mengumumkan, Sabtu (6/11) sore, bahwa awal bulan Dzul Hijjah jatuh pada hari Ahad (7/11). Keputusan ini diambil berdasarkan ru'yatul hilal (melihat bulan). Demikian dilansir Islammemo.cc (6/11).
Berdasarkan keterangan dari Mahkamah, pada Sabtu sore kemarin Mahkamah Agung mengadakan pertemuan di Riyadh dan menetapkan bahwa malam Ahad adalah awal dari bulan Dzul Hijjah 1431 H, berdasarkan kalender Umul Qura.
Melalui kantor berita Saudi, Mahkamah Tinggi Agung juga telah mengumumkan mengenai hal ini. Dalam pengumumannya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa keputusan ini berlaku bagi seluruh umat Islam secara umum.
Mahkamah Agung Saudi Arabiya telah mengumumkan, Sabtu (6/11) sore, bahwa awal bulan Dzul Hijjah jatuh pada hari Ahad (7/11). Dengan demikian, berarti wukuf di Arafah bagi yang haji dan Puasa Arafah bagi yang tidak haji jatuh pada hari Senin tanggal 9 Dzul Hijjah 1431 bertepatan pada tanggal 15 November 2010. Dan Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzul Hijjah 1431, jatuh pada tanggal 16 November 2010 hari Selasa.
derita hati
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu, untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah …
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar tersebut.
Akhirnya, tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya, dan tidak cepat kehilangan kesabarannya…. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah….
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu pun, akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Kemudian, sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi… lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya… “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan… Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … dihati orang lain”….
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu kembali… Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar tersebut.
Akhirnya, tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya, dan tidak cepat kehilangan kesabarannya…. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah….
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu pun, akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Kemudian, sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi… lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya… “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan… Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … dihati orang lain”….
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu kembali… Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik
Berkat Sahabat
Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang
adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono.
Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu Baik!” katanya
senantiasa.
Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu
meletus. Akibatnya cukup fatal. Ibu jari putra presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar. "Itu Baik!” Kontan sahabatnya naik pitam. “Bagaimana Kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang Baik.
Brengsek!” Agaknya, kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara.
Beberapa bulan kemudian, sang putra presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap suku primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Belakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa
makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap.
Nasib baik itu membuat sang putra presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putustertembak lantaran ulah
Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara.
"Ternyata Kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak, ”katanya sambil menceritakan peristiwa yang baru sajadialaminya di Afrika.
"Aku menyesal telah memenjarakanmu.".
“Oh, tidak!’ Bagiku, ini Baik!”
“Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?”
“Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu.”
Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yang tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia. *
adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono.
Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu Baik!” katanya
senantiasa.
Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu
meletus. Akibatnya cukup fatal. Ibu jari putra presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar. "Itu Baik!” Kontan sahabatnya naik pitam. “Bagaimana Kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang Baik.
Brengsek!” Agaknya, kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara.
Beberapa bulan kemudian, sang putra presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap suku primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Belakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa
makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap.
Nasib baik itu membuat sang putra presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putustertembak lantaran ulah
Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara.
"Ternyata Kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak, ”katanya sambil menceritakan peristiwa yang baru sajadialaminya di Afrika.
"Aku menyesal telah memenjarakanmu.".
“Oh, tidak!’ Bagiku, ini Baik!”
“Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?”
“Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu.”
Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yang tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia. *
Kaisar dan Benih
Ini adalah salah satu kisah inspirasional tentang integritas (kejujuran)
Pernah ada seorang kaisar di Timur Jauh yang sudah tua dan tahu sudah datang waktunya untuk memilih penggantinya. Ia tidak memilih dari salah seorang asistennya atau salah satu dari anak-anaknya sendiri, tetapi ia memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.
Ia memanggil semua pemuda di dalam kerajaan bersama-sama dalam satu hari. Dia berkata, "Ini telah datang waktunya bagi saya untuk turun dan memilih kaisar berikutnya. Saya telah memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian." Anak-anak terkejut! Tetapi, sang kaisar melanjutkan. "Aku akan memberikan masing-masing dari kalian sebuah biji hari ini. Satu benih. Ini adalah benih yang sangat istimewa. Aku ingin kau pulang, menanam benih, disiram dan kembali ke sini satu tahun dari hari ini dengan apa yang Anda telah tumbuhkan dari satu biji ini. Aku akan menilai tanaman yang Anda berikan untuk saya, dan yang terbaik saya pilih dan akan menjadi kaisar kerajaan berikutnya! "
Ada seorang anak laki-laki yang bernama Ling berada di sana pada hari itu dan ia, seperti yang lain, menerima benih. Ia pulang ke rumah dan kepada ibunya dengan penuh semangat menceritakan keseluruhan cerita. Dia membantunya mendapatkan panci dan tanah penyemaian, lalu ia menanam benih dan menyiramny dengan hati-hati. Setiap hari ia menyirami itu dan memeriksa untuk melihat apakah telah tumbuh.
Setelah sekitar tiga minggu, beberapa pemuda lainnya mulai berbicara tentang bibit dan tanaman yang sudah mulai tumbuh. Ling terus pulang dan memeriksa benihnya, tapi tidak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Masih belum apa-apa.
Setiap saat orang lain selalu membicarakan tanaman mereka, namun Ling tidak punya tanaman, dan ia merasa gagal. Enam bulan berlalu, masiyang ada hanya pot. Dia hanya tahu bahwa ia telah membunuh benih. Orang lain pohon-pohon dan tanamannya tinggi, tapi dia punya apa-apa. Ling tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya, namun. Dia hanya terus menunggu benih untuk tumbuh.
Setahun akhirnya berlalu dan semua pemuda dari kerajaan membawa tanaman mereka kepada kaisar untuk diperiksa. Ling mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak akan membawa pot kosong. Tapi dia mendorongnya untuk pergi, dan untuk membawa poti, dan harus jujur tentang apa yang terjadi. Ling merasa malu, tapi ia tahu ibunya benar. Ia membawa potnya yang kosong ke istana.
Ketika Ling tiba, ia kagum melihat berbagai jenis tanaman tumbuh milik sluruh pemuda lain. Semua tanaman indah, dalam segala bentuk dan ukuran. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan banyak pemuda lain menertawakannya. Beberapa pemuda menyindir kepadanya dan berkata, "Hei coba lihat ,bagus."
Ketika kaisar tiba, ia mengamati ruangan dan menyapa orang-orang muda. Ling hanya mencoba untuk bersembunyi di belakang. "Wah, tanamannya sudah besar, pohon-pohon dan bunga Anda telah tumbuh," kata sang kaisar. "Hari ini, salah satu dari kalian akan ditunjuk kaisar berikutnya!"
Tiba-tiba, sang kaisar melihat Ling di belakang ruangan dengan potnya yang kosong. Ia memerintahkan para penjaga untuk membawanya ke depan. Ling ketakutan. "Kaisar tahu aku gagal! Mungkin dia akan membunuhku!"
Ketika Ling sampai di depan, Kaisar menanyakan namanya. "Nama saya Ling," jawabnya. Semua anak-anak tertawa dan mengolok-oloknya. Kaisar meminta semua orang tenang. Ia menatap Ling, dan kemudian mengumumkan kepada orang banyak, "Lihatlah kaisar baru Anda! Namanya adalah Ling!" Ling tak mempercayainya. Ling tidak bisa menumbuhkan benihnya. Bagaimana ia bisa menjadi kaisar baru?
Kemudian kaisar berkata, "Satu tahun yang lalu dari hari ini, aku memberi semua orang di sini sebuah benih. Aku bilang Anda untuk mengambil benih, tanaman itu, menyirami, dan membawanya kembali kepadaku hari ini. Tapi aku memberi kalian semua benih yang telah direbus dan tidak akan tumbuh. Kalian semua, kecuali Ling, telah membawa saya tanaman dan pohon-pohon dan bunga. Bila Anda menemukan bahwa benih tidak akan tumbuh, Anda menggantinya dengan benih lain yang kuberikan padamu. Ling adalah satu-satunya dengan keberanian dan kejujuran untuk membawakan pot dengan benih yang saya berikan. Oleh karena itu, ia adalah orang yang akan menjadi kaisar baru! "
Pernah ada seorang kaisar di Timur Jauh yang sudah tua dan tahu sudah datang waktunya untuk memilih penggantinya. Ia tidak memilih dari salah seorang asistennya atau salah satu dari anak-anaknya sendiri, tetapi ia memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.
Ia memanggil semua pemuda di dalam kerajaan bersama-sama dalam satu hari. Dia berkata, "Ini telah datang waktunya bagi saya untuk turun dan memilih kaisar berikutnya. Saya telah memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian." Anak-anak terkejut! Tetapi, sang kaisar melanjutkan. "Aku akan memberikan masing-masing dari kalian sebuah biji hari ini. Satu benih. Ini adalah benih yang sangat istimewa. Aku ingin kau pulang, menanam benih, disiram dan kembali ke sini satu tahun dari hari ini dengan apa yang Anda telah tumbuhkan dari satu biji ini. Aku akan menilai tanaman yang Anda berikan untuk saya, dan yang terbaik saya pilih dan akan menjadi kaisar kerajaan berikutnya! "
Ada seorang anak laki-laki yang bernama Ling berada di sana pada hari itu dan ia, seperti yang lain, menerima benih. Ia pulang ke rumah dan kepada ibunya dengan penuh semangat menceritakan keseluruhan cerita. Dia membantunya mendapatkan panci dan tanah penyemaian, lalu ia menanam benih dan menyiramny dengan hati-hati. Setiap hari ia menyirami itu dan memeriksa untuk melihat apakah telah tumbuh.
Setelah sekitar tiga minggu, beberapa pemuda lainnya mulai berbicara tentang bibit dan tanaman yang sudah mulai tumbuh. Ling terus pulang dan memeriksa benihnya, tapi tidak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Masih belum apa-apa.
Setiap saat orang lain selalu membicarakan tanaman mereka, namun Ling tidak punya tanaman, dan ia merasa gagal. Enam bulan berlalu, masiyang ada hanya pot. Dia hanya tahu bahwa ia telah membunuh benih. Orang lain pohon-pohon dan tanamannya tinggi, tapi dia punya apa-apa. Ling tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya, namun. Dia hanya terus menunggu benih untuk tumbuh.
Setahun akhirnya berlalu dan semua pemuda dari kerajaan membawa tanaman mereka kepada kaisar untuk diperiksa. Ling mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak akan membawa pot kosong. Tapi dia mendorongnya untuk pergi, dan untuk membawa poti, dan harus jujur tentang apa yang terjadi. Ling merasa malu, tapi ia tahu ibunya benar. Ia membawa potnya yang kosong ke istana.
Ketika Ling tiba, ia kagum melihat berbagai jenis tanaman tumbuh milik sluruh pemuda lain. Semua tanaman indah, dalam segala bentuk dan ukuran. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan banyak pemuda lain menertawakannya. Beberapa pemuda menyindir kepadanya dan berkata, "Hei coba lihat ,bagus."
Ketika kaisar tiba, ia mengamati ruangan dan menyapa orang-orang muda. Ling hanya mencoba untuk bersembunyi di belakang. "Wah, tanamannya sudah besar, pohon-pohon dan bunga Anda telah tumbuh," kata sang kaisar. "Hari ini, salah satu dari kalian akan ditunjuk kaisar berikutnya!"
Tiba-tiba, sang kaisar melihat Ling di belakang ruangan dengan potnya yang kosong. Ia memerintahkan para penjaga untuk membawanya ke depan. Ling ketakutan. "Kaisar tahu aku gagal! Mungkin dia akan membunuhku!"
Ketika Ling sampai di depan, Kaisar menanyakan namanya. "Nama saya Ling," jawabnya. Semua anak-anak tertawa dan mengolok-oloknya. Kaisar meminta semua orang tenang. Ia menatap Ling, dan kemudian mengumumkan kepada orang banyak, "Lihatlah kaisar baru Anda! Namanya adalah Ling!" Ling tak mempercayainya. Ling tidak bisa menumbuhkan benihnya. Bagaimana ia bisa menjadi kaisar baru?
Kemudian kaisar berkata, "Satu tahun yang lalu dari hari ini, aku memberi semua orang di sini sebuah benih. Aku bilang Anda untuk mengambil benih, tanaman itu, menyirami, dan membawanya kembali kepadaku hari ini. Tapi aku memberi kalian semua benih yang telah direbus dan tidak akan tumbuh. Kalian semua, kecuali Ling, telah membawa saya tanaman dan pohon-pohon dan bunga. Bila Anda menemukan bahwa benih tidak akan tumbuh, Anda menggantinya dengan benih lain yang kuberikan padamu. Ling adalah satu-satunya dengan keberanian dan kejujuran untuk membawakan pot dengan benih yang saya berikan. Oleh karena itu, ia adalah orang yang akan menjadi kaisar baru! "
KORBANKAN YANG TERBAIK UNTUK GENERASI KITA
Di sebuah rumah sakit bersalin, seorang ibu baru saja melahirkan jabang bayinya. “bisa saya melihat bayi saya?” pinta ibu yang baru melahirkan itu penuh rona kebahagiaan di wajahnya. Namun, ketika gendongan berpindah tangan dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil itu, si ibu terlihat menahan napasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Tak tega melihat perubahan wajah si ibu. Bayi yang di gendongnya ternyata di lahirkan tanpa kedua belah telinga! Meski terlihat sedikit kaget, si ibu tetap menimang bayinya dengan penuh kasih sayang.
Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan semprna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedy. Sambil terisak, anak itu bercerita,” seorang anak laki-laki besar mengejekku. katanya, aku ini mahkluk aneh.”
Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orang tuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga di sukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengenbangkan bakat di bidang bahasa dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang di segani karena kepandaiannya berkomunikasi
Suatu hari, ayah anak lelaki tiu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. “saya yakin saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra bapak. Tetapi harus ada seorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, “nak, seorang yang tak ingin di kenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk di lakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata si ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, di tambah kini sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, “yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”
Ayahnya menjawab, “ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “sesuai dengan perjanjiannya, belum saatnya bagimu, untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki daun telinga.
“ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik si ayah. “dan tak seorangpun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantiknnya bukan? “
Melihat kenyataan bahwa daun telinga ibunya yang di berikan kepada si anak, meledaklah tangisnya. Dia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.
Bersama kita lahirkan Generasi Unggul dan Prestatif bersama Rumah Yatim Indonesia, jangan pernah memandang kecil yang tersisa, karena dari yang terisisa di tangan kita akan ada banyak Generasi Prestatif yang mampu kita lahirkan melalui Mega Proyek 1 Juta Manusia Malaikat Rumah Yatim Indonesia.
Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan semprna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedy. Sambil terisak, anak itu bercerita,” seorang anak laki-laki besar mengejekku. katanya, aku ini mahkluk aneh.”
Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orang tuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga di sukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengenbangkan bakat di bidang bahasa dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang di segani karena kepandaiannya berkomunikasi
Suatu hari, ayah anak lelaki tiu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. “saya yakin saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra bapak. Tetapi harus ada seorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, “nak, seorang yang tak ingin di kenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk di lakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata si ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, di tambah kini sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, “yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.”
Ayahnya menjawab, “ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “sesuai dengan perjanjiannya, belum saatnya bagimu, untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki daun telinga.
“ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik si ayah. “dan tak seorangpun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantiknnya bukan? “
Melihat kenyataan bahwa daun telinga ibunya yang di berikan kepada si anak, meledaklah tangisnya. Dia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.
Bersama kita lahirkan Generasi Unggul dan Prestatif bersama Rumah Yatim Indonesia, jangan pernah memandang kecil yang tersisa, karena dari yang terisisa di tangan kita akan ada banyak Generasi Prestatif yang mampu kita lahirkan melalui Mega Proyek 1 Juta Manusia Malaikat Rumah Yatim Indonesia.
TIME IS LIFE = WAKTU ADALAH NYAWA
“ Demi Waktu, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran “ ( Q.S.Al-Ashr ).
Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dirahmati Allah SWT,
Dikisahkan, dibawah sebuah pohon yang rindang, tampakak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru, uniknya, diantara anak – anak itu terlihat seorang kakek duduk bersama mereka, ikut menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang guru, kejadian aneh itu ternyata menarik perhatian pemuda yang kebetulan melewati tempat tersebut. Sesuai pelajaran, pemuda yang penasaran tadi menghampiri sang kakek, bertanyalah dia kepada si kakek: “kek, apakah kakek seorang guru?
“bukan…….., jawab si kakek
“kalau bukan guru, mengapa kakek ikut duduk bersama anak-anak tadi?” si pemuda tambah penasaran
“apa salahnya duduk dengan anak – anak itu? Ketahuilah aku tadi sedang belajar dengan anak – anak itu,”
Lho” pelajaran tadi kan untuk anak-anak….., bukan untuk orang tua seperti kakek. Memangnya berapa umur kakek? Kok tidak malu belajar bersama dengan anak-anak itu?”
“umur ku tahun ini tepat sepuluh tahun…” jawaba si kakek itu sambil tersnyum.
“ ah…, kakek bercanda kalau menurut perkiraan k,paling umur kakek sudah 70-an tahun…….” Si pemuda menebak sambil tetap penasaran.
Hahhahhahahh, tebakan mu benar anak muda. Bila dihitung dari saat aku lahir hingga saati ini, umurku memang 70 tahun. Tetapi 60 tahun yang telah ku lewati janganlah dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku yang sepuluh tahun terakhir ini,” jawab si kakek penuh misteri.
Si pemuda pun makin dibuat bingung oleh penjelasan kakek tua tadi.” Mengaapa masa 60 tahun itu tidak dihitung? Apa artinya ?
Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab,” sejak kecil sampai usia 20 tahun, seharusnya itulah waktu terbaik untuk belajar. Tapi aku gunakan waktu itu hanya untuk bermain dan bersantai-santai.sebab semua keinginan dan kebutuhan disediakan berlimpah –limpah oleh orangtuaku. Lalu 20 tahun berikutnya waktu yang seharusnya berjuang dan meniti karir,. Maka aku gunakan untuk berfoya-foya dan menghabiskan harta orang tuaku. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan masa pansiunku, malah ku gunakan untuk bertamasya tak karuan tujuanya. Semua harta yang tersisa kuhambur hamburakan karena aku hanya mengejar kesenangan sesaat. Coba pikir, bukanlah 60 tahun yang telah kul lewati itu sia sia belaka?’
“bagaiman dengan sepuluh tahun terakhir?
Dengan mata berkaca-kaca si kakek berkata, “sepuluh tahun terakhir ini aku baru sadar, bahwa 60 tahun hidupku telah kulalui tanpa makan, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita… aku sudah bangkrut, jatuh miskin, sebatang kara, tidak punya teman yang bisa membantu, dan hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Tetapi sejak kesadaran itu muncul, aku merasa seperti baru lahir kembali dan memutuskan untuk belajar hidup dari awal lagi,” setelah berhenti sejenak si kakek meneruskan kata katanya “ anak muda… jangan meniru seperti apa yang telah aku jalani. Karena, waktu adalah modal utama yang dimiliki setiap manusia. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya untuk belajar, berusah, dan berkarir. Gunakan waktumu untuk tujuan yang mulia, maka kelak di hari tuamu kau akan merasa bahagia. Kaerena kehidupanmu bukan hanya berguna bagi diri mu sendiri, tetapi juga harus berarti bagi orang lain.’
Sahabat ,
Kisah tadi sungguh menggambarkan sebuah perlajanan hidup yang sangat sia-sia dan tidak berguna. Ini merupakan pelajaran berharga bukan saja untuk anak – anak dan orang muda, tapi juga untuk kita semua. Jangan sampai kita menyia – nyiakan waktu selagi kita memilikinya. Apalagi saat kita masih berkemampuan penuh meraih segala sesuatu yang kita inginkan, yang terbaik buat hidup kita. Waktu adalah modal utama dan kekayan yang paling berharga yang dimiliki setiap orang. Maka tak salah jika ada ungkapan, times is money. Atau ungkapan yang lebih bernilai adalah, TIME IS LIFE. WAKTU ADALAH NYAWA dan apa yang didapat dalah hidup itu ditentukan oleh sang waktu. Semua orang memiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam, meskipun demikian, apa yang didapat maupun dihasilkan oleh setiap individu tidaklah sama. Orang – orang tertentu bisa mendapatkan penghasilan puluhan hingga ratusan juta dan berbagai Amal Sholeh yang sangat prestatif, sementara orang – orang lainya hanya mendapat kan puluhan hingga ratusan ribu belaka dengan Amal Sholeh yang biasa saja. Dalam jangka waktu yang sama, sejumlah orang dapat melakukan berbagai kegitan strategis, tetapi orang – orang lainya justru membunuh waktu dan melakukan hal tidak bermanfaat.
Orang –orang yang memiliki kebiasan hidup efektif biasanya mampu mendapatkan manfaat dan nilai tertinggi dari waktu yang dimikinya. Merekalah orang – orang yang sukses alias the winner. Sebaliknya orang –orang yang kebiasaan hidupnya tidak efektif, pasti hanya mendapatkan sedikit manfaat dari waktu yang dimikikinya. Mereklah orang – orang yang gagal alias the loser.
Jangan pernah menunda beramal Sholeh, karena kebanyakan manusia menyesal ketika batas waktu kehidupan telah berakhir.
"Dan, jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, 'Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serf a menjadi orang-orang yang beriman', (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. "(Al-An'am: 27-28)
"Ya Rabbi, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. "(Al-Mukminun: 100).
Akhir Bulan, jika ada yang tersisa ditangan kita, sebaiknya kita tidak menunda untuk mengabadikannya dengan Sedekah.
Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dirahmati Allah SWT,
Dikisahkan, dibawah sebuah pohon yang rindang, tampakak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru, uniknya, diantara anak – anak itu terlihat seorang kakek duduk bersama mereka, ikut menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang guru, kejadian aneh itu ternyata menarik perhatian pemuda yang kebetulan melewati tempat tersebut. Sesuai pelajaran, pemuda yang penasaran tadi menghampiri sang kakek, bertanyalah dia kepada si kakek: “kek, apakah kakek seorang guru?
“bukan…….., jawab si kakek
“kalau bukan guru, mengapa kakek ikut duduk bersama anak-anak tadi?” si pemuda tambah penasaran
“apa salahnya duduk dengan anak – anak itu? Ketahuilah aku tadi sedang belajar dengan anak – anak itu,”
Lho” pelajaran tadi kan untuk anak-anak….., bukan untuk orang tua seperti kakek. Memangnya berapa umur kakek? Kok tidak malu belajar bersama dengan anak-anak itu?”
“umur ku tahun ini tepat sepuluh tahun…” jawaba si kakek itu sambil tersnyum.
“ ah…, kakek bercanda kalau menurut perkiraan k,paling umur kakek sudah 70-an tahun…….” Si pemuda menebak sambil tetap penasaran.
Hahhahhahahh, tebakan mu benar anak muda. Bila dihitung dari saat aku lahir hingga saati ini, umurku memang 70 tahun. Tetapi 60 tahun yang telah ku lewati janganlah dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku yang sepuluh tahun terakhir ini,” jawab si kakek penuh misteri.
Si pemuda pun makin dibuat bingung oleh penjelasan kakek tua tadi.” Mengaapa masa 60 tahun itu tidak dihitung? Apa artinya ?
Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab,” sejak kecil sampai usia 20 tahun, seharusnya itulah waktu terbaik untuk belajar. Tapi aku gunakan waktu itu hanya untuk bermain dan bersantai-santai.sebab semua keinginan dan kebutuhan disediakan berlimpah –limpah oleh orangtuaku. Lalu 20 tahun berikutnya waktu yang seharusnya berjuang dan meniti karir,. Maka aku gunakan untuk berfoya-foya dan menghabiskan harta orang tuaku. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan masa pansiunku, malah ku gunakan untuk bertamasya tak karuan tujuanya. Semua harta yang tersisa kuhambur hamburakan karena aku hanya mengejar kesenangan sesaat. Coba pikir, bukanlah 60 tahun yang telah kul lewati itu sia sia belaka?’
“bagaiman dengan sepuluh tahun terakhir?
Dengan mata berkaca-kaca si kakek berkata, “sepuluh tahun terakhir ini aku baru sadar, bahwa 60 tahun hidupku telah kulalui tanpa makan, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita… aku sudah bangkrut, jatuh miskin, sebatang kara, tidak punya teman yang bisa membantu, dan hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Tetapi sejak kesadaran itu muncul, aku merasa seperti baru lahir kembali dan memutuskan untuk belajar hidup dari awal lagi,” setelah berhenti sejenak si kakek meneruskan kata katanya “ anak muda… jangan meniru seperti apa yang telah aku jalani. Karena, waktu adalah modal utama yang dimiliki setiap manusia. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya untuk belajar, berusah, dan berkarir. Gunakan waktumu untuk tujuan yang mulia, maka kelak di hari tuamu kau akan merasa bahagia. Kaerena kehidupanmu bukan hanya berguna bagi diri mu sendiri, tetapi juga harus berarti bagi orang lain.’
Sahabat ,
Kisah tadi sungguh menggambarkan sebuah perlajanan hidup yang sangat sia-sia dan tidak berguna. Ini merupakan pelajaran berharga bukan saja untuk anak – anak dan orang muda, tapi juga untuk kita semua. Jangan sampai kita menyia – nyiakan waktu selagi kita memilikinya. Apalagi saat kita masih berkemampuan penuh meraih segala sesuatu yang kita inginkan, yang terbaik buat hidup kita. Waktu adalah modal utama dan kekayan yang paling berharga yang dimiliki setiap orang. Maka tak salah jika ada ungkapan, times is money. Atau ungkapan yang lebih bernilai adalah, TIME IS LIFE. WAKTU ADALAH NYAWA dan apa yang didapat dalah hidup itu ditentukan oleh sang waktu. Semua orang memiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam, meskipun demikian, apa yang didapat maupun dihasilkan oleh setiap individu tidaklah sama. Orang – orang tertentu bisa mendapatkan penghasilan puluhan hingga ratusan juta dan berbagai Amal Sholeh yang sangat prestatif, sementara orang – orang lainya hanya mendapat kan puluhan hingga ratusan ribu belaka dengan Amal Sholeh yang biasa saja. Dalam jangka waktu yang sama, sejumlah orang dapat melakukan berbagai kegitan strategis, tetapi orang – orang lainya justru membunuh waktu dan melakukan hal tidak bermanfaat.
Orang –orang yang memiliki kebiasan hidup efektif biasanya mampu mendapatkan manfaat dan nilai tertinggi dari waktu yang dimikinya. Merekalah orang – orang yang sukses alias the winner. Sebaliknya orang –orang yang kebiasaan hidupnya tidak efektif, pasti hanya mendapatkan sedikit manfaat dari waktu yang dimikikinya. Mereklah orang – orang yang gagal alias the loser.
Jangan pernah menunda beramal Sholeh, karena kebanyakan manusia menyesal ketika batas waktu kehidupan telah berakhir.
"Dan, jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, 'Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serf a menjadi orang-orang yang beriman', (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. "(Al-An'am: 27-28)
"Ya Rabbi, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. "(Al-Mukminun: 100).
Akhir Bulan, jika ada yang tersisa ditangan kita, sebaiknya kita tidak menunda untuk mengabadikannya dengan Sedekah.
CINTA memerlukan waktu yang tepat
jaman dahulu kala, ada dua orang pendekar yg sangat ahli bela diri.
Yg satu seorang pria dgn kemahiran berpedang yg tiada tandingan. Seorang lagi adalah wanita tercantik dgn ilmu bela diri yg hebat serta memiliki hati yg baik. Keduanya adalah pasangan yg sangat cocok satu sama lain. Hanya ada satu masalah....
Mereka tidak pernah menyatakan perasaan masing-masing.
Keduanya saling menghargai, menyukasi serta mencintai satu
sama lainnya.
Hanya karena keduanya berasal dari perguruan yg saling bermusuhan, serta karena sang pria telah berjanji menganggap sang wanita sebagai adik karena sahabatnya, yg dahulu hampir menikah dgn sang gadis, sebelum meninggal memintanya menjaga sang gadis.
keduanya menjaga & menahan perasaan mereka selama puluhan tahun, sementara mereka bersama membasmi kejahatan, berpetualang ke tempat berbahaya & mengadu nyawa bersama.
Keduanya menyimpan perasaan walaupun keduanya tahu perasaan masing-masing.
hingga suatu hari, ketika bertarung, sang pria terkena pisau & tak akan tertolong lagi karena lukanya terlalu parah.
sang gadis menagis menemuinya, tak mampu berkata apa-apa...
sang pria hanya memiliki beberapa waktu lagi didunia. nafasnya hanya tinggal beberapa hembusan saja.
Dan disaat sebelum menghembuskan nafasnya yg terakhir, akhirnya sang pria menyatakan cintanya pada sang gadis. 'aku mencintaimu. Hanya kamu, dari dulu."
Dan sang gadis hanya mampu meratapi kepergian sang pria yg dicintainya sejak dulu.
Terkadang kita memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan pada seseorang yg kita sayangi. Namun karena perasaan takut, malu, takut ditolak, ataupun hal-hal yg bermacam lainnya, kadang kita malah menguburkan perasaan itu.
Hati manusia adalah organ tubuh satu satunya yg diberkati tuhan untuk merasakan kapan waktunya kita untuk menyimpan sesuatu... kapan saatnya kita jujur dgn perasaan kita.
jangan tunggu waktunya berlalu & kita hanya berteman dgn kenyataan kesempatan berlalu dari depan mata, seperti kedua pasangan pendekar diatas.
Yg satu seorang pria dgn kemahiran berpedang yg tiada tandingan. Seorang lagi adalah wanita tercantik dgn ilmu bela diri yg hebat serta memiliki hati yg baik. Keduanya adalah pasangan yg sangat cocok satu sama lain. Hanya ada satu masalah....
Mereka tidak pernah menyatakan perasaan masing-masing.
Keduanya saling menghargai, menyukasi serta mencintai satu
sama lainnya.
Hanya karena keduanya berasal dari perguruan yg saling bermusuhan, serta karena sang pria telah berjanji menganggap sang wanita sebagai adik karena sahabatnya, yg dahulu hampir menikah dgn sang gadis, sebelum meninggal memintanya menjaga sang gadis.
keduanya menjaga & menahan perasaan mereka selama puluhan tahun, sementara mereka bersama membasmi kejahatan, berpetualang ke tempat berbahaya & mengadu nyawa bersama.
Keduanya menyimpan perasaan walaupun keduanya tahu perasaan masing-masing.
hingga suatu hari, ketika bertarung, sang pria terkena pisau & tak akan tertolong lagi karena lukanya terlalu parah.
sang gadis menagis menemuinya, tak mampu berkata apa-apa...
sang pria hanya memiliki beberapa waktu lagi didunia. nafasnya hanya tinggal beberapa hembusan saja.
Dan disaat sebelum menghembuskan nafasnya yg terakhir, akhirnya sang pria menyatakan cintanya pada sang gadis. 'aku mencintaimu. Hanya kamu, dari dulu."
Dan sang gadis hanya mampu meratapi kepergian sang pria yg dicintainya sejak dulu.
Terkadang kita memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan pada seseorang yg kita sayangi. Namun karena perasaan takut, malu, takut ditolak, ataupun hal-hal yg bermacam lainnya, kadang kita malah menguburkan perasaan itu.
Hati manusia adalah organ tubuh satu satunya yg diberkati tuhan untuk merasakan kapan waktunya kita untuk menyimpan sesuatu... kapan saatnya kita jujur dgn perasaan kita.
jangan tunggu waktunya berlalu & kita hanya berteman dgn kenyataan kesempatan berlalu dari depan mata, seperti kedua pasangan pendekar diatas.
Langganan:
Postingan (Atom)